Minggu, 30 Juni 2019

Sang Pioner Geologi Papua

Memori dengan Sang Pioner Geologi Papua "Bapak Hosea D.Asmuruf,ST.
---------------------------------------------------------------------------------
Saya akan membagikan sedikit cerita lagi tentang Almahrum Bapak Hosea Asmuruf. Sekitar tahun 2007, waktu itu harga minyak mentah melambung tinggi jadi banyak sekali investor yang mencari energi alternative yaitu batu bara untuk digunakan dalam industrinya mereka. Karena permintaan akan batubara yang cukup tinggi, menyebabkan harga batubara melambung tinggi sehingga banyak investor yang ingin berinvestasi di batubara. Banyak sekali pengusaha atau investor dari sektor pertambangan maupun investor yang bukan dari besic pertambangan, semua ingin berinvestasi di sektor batubara. Lokasi-lokasi prospek batubara di Papua yang dulunya tidak dilirik, mulai dilirik oleh investor untuk menginvestasikan uangnya. Papua yang sebetulnya kaya akan minetal logam, potensi batubaranya tidak sebanyak di daerah kalimantan. Namun di Kalimantan hampir semua wilayah potensi batubara sudah ada wilayah Kuasa Pertambang (KP) dari berbagai perusahaan atau sudah tidak ada wilayah yang kosong.

Wilayah Papua menjadi alternative untuk pengembangan eksplorasi potensi batubara. Beberapa wilayah potensi seperti di wilayah kabupaten Bintuni, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybart menjadi target eksplorasi batubara di Papua. Waktu itu beberapa kegiatan survey tinjau kami lakukan bersama dengan pa Hosea bersama dengan tim dari Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) di beberapa wilayah tersebut.

Kegiatan survey pertama dan kedua dilakukan di kabupaten Bintuni, waktu itu tim kerja lapangan pak Hosea berikan kepercayaan kepada Pak Robert Awi, Marcelino Yonas dan Amos Hehunusa untuk mengawal proyek tersebut di lapangan. Bapak Hosea membangun hubungan kerja, memperkenalkan tim kerja kepada pihak investor selanjutnya tim ini yang bergerak di lapangan.  Kegiatan pemetaan pertama di wilayah Warganusa bersama dengan TIM survey dari UNHAS Mahakar, kegiatan di lakukan selama satu minggu. Survey kedua untuk potensi batu bara di Merdey kabupaten Bintuni lakukan kurang lebih 1 bulan. Kedua kegiatan tersebut  berjalan dengan baik. Dalam kegiatan tersebut pak hosea memberikan tangung jawab penuh kepada tim yang kontrol oleh pak Robert Awi. Dalam kegiatan eksplorasi bisanya beliau hanya membangun relasi kerja sama, setelah itu membentuk tim dan memberikan kepercayaan penuh kepada tim untuk bergerak dilapangan. 

Setelah kegiatan survey tinjau tahap pertama dan kedua dilakukan berjalan dengan baik. Kegiatan Survey yang ke tiga kali sekitar tahun 2008/2009 merupakan tahap eksplorasi pendahulaun di wilayah Horna dan Beymes yang mempunyai potensi batubara yang cukup baik di Papua. Karena kegiatan eksplorasi ini sangat penting bagi perusahaan, sehingga pihak perusahaan meminta agar bapak hosea  harus bersama-sama dengan tim survey di lapangan. Mereka memastikan agar bapak harus terlibat secara penuh dilapangan, bukan seperti survey sebelumnya yang hanya mengirim tim ke lapangan. Pihak perusahaan (PT. Daewolo Logistik Indonesia) salah satu perusahaan multinasional dari Korea selatan, sepertinya mereka belum percaya banyak kepada tim yang dibentuk sehingga mereka mengharapkan harus pak hosea sendiri pimpin tim di lapangan. Namun terjadi sebaliknya, karena kegiatan eksplorasi pendahuluan memerlukan waktu sekitar tiga bulan lebih dilapangan, sehingga bapak hosea tidak mungkin turun secara penuh di lapangan. Karena dalam waktu bersamaan dengan tim batubara melakukan kegiatan eksplorasi di Bintuni, bapak Hosea mengontrol survey emas di Nabire, Kaimana dan berbagai daerah lainya. Semua proyek tersebut sedang berjalan dan banyak mahasiwa geologi yang terlibat di dalam proyek tersebut. Kegiatan eksplorasi di Bintunia, bapak hosea hanya mengajak dua orang mahasiswa saya dengan salah satu teman saya " Ayub Mauri" untuk bekerja bersama dengan tim korea dilapangan. Sebelumnya beberapa proyek sebelumnya kami bekerja bersama-sama dengan dosen, namun tahap yang penting ini malah kami berdua di kirim sendiri ke lapangan. Mungkin karena bapak sudah percaya bahwa kita sudah siap untuk kerja mandiri di lapangan.  Saat itu, kami berdua bersama dengan pak Hosea terbang dari Jayapura ke Manokwari. Malam harinya, dilakukan pertemuan dengan pihak perusahaan membahas segala persiapan lapangan dan rencana eksplorasi potensi batubara  di derah Horna dan Beymes kabupaten Bintuni. Pertemuan malam itu berahir dengan baik dan dilanjutkan pertemuan pada esok harinya.

Pagi itu dalam pertemuan, dalam pemikiran Mr. Choi dengan timnya dari Korea bahwa Pak Hosea akan sama-sama dengan tim turun kelapangan. Ternyata dugaan mereka salah. Besok Pagi Pak Hosea sampaikan ke tim Korea bahwa dia harus balik ke Jayapura tidak ikut ke lapangan. Untuk kerja lapangan dia percayakan untuk Paul Baru dan Ayub Mauri. Pagi itu sempat timbul pertengkaran antara Mr. Choi dengan Pa Hosea, karena pihak perusahaan tidak percaya kita berdua. Kami berdua masih mahasiswa,masa mau diberi tanggung jawab yang besar ini utuk menghendel pekerjaan sebesar eksplorasi di lapangan bersama tim mereka. Mereka tidak percaya, seharusnya pa Hosea bersama tim di lapangan. Namun jawaban Pak Hosea untuk pihak perusahaan "Anak-anak ini saya sudah ajar mereka apa yang saya tau, saya yakin hasil yang akan mereka kerjakan pasti tidak akan mengecewakan kalian. Mereka sama seperti saya, saya percaya mereka, mereka pasti bisa jangan pernah ragukan anak-anak didik yang saya sudah ajarkan mereka". Ahirnya pihak perusahaan menerima apa yang pak Hosea sampaikan kita berdua bersama dengan tim geologis dari perusahaan  turun ke lapangan untuk memulai kegiatan eksplorasi disana.

Hasilnya selama kerja dilapangan, kami berdua selalu bekerja dengan baik dan memberikan informasi dan data sesuai dengan standar eksplorasi yang dibutuhkan. Selain itu, kita sebagai geologis anak Papua banyak membantu hal-hal non teknis yang seharusnya dikerjakan oleh manajemen perusahaan, namun karena kehadiran kita banyak persoalan tersebut dapat kita selesaikan dengan baik. Setelah kegiatan eksporasi ini berlanjut terus sampai bos saya sendiri tidak ikut dalam tahap ini.  Hasil kerja yang kita kerjakan dalam projek ini berjalan dengan baik sehingga pihak perusahaan memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengurus proyek-proyek mereka berikutnya di Papua seperti di Nabire dan Sarmi serta daerah lain. Kami diberikan kepercayaan penuh dari Mr. Choi untuk mengecek beberapa proyek mereka di Papua semua karena kepercayaan dan didikan yang diberikan oleh Pak Hosea. Semua pengalaman dan kepercayaan yang kami dapat dilapangan, semua karena perjuangan dan kepercayaan yang beliau berikan oleh pak hosea. Pengalama ini saya pikir banyak sekali kaka-teman-teman dan ade-ade geologis Papua yang pernah bekerja dengan beliau pasti merasakannya. Bagaimana cara didikan beliau yang berusaha memberikan kepercayaan kepada walaupaun dengan segala keterbatasan yang kita miliki. 

Satu poin penting yang saya belajar dari kepemimpinan bapak Hosea adalah selalau berusaha mengorbitkan para geologis Papua, agar ada banyak hosea-hosea lainnya yang paham siap bekerja di bidang ilmu ini. Selain ahli geologi, menurut saya bapak Hosea juga seorang ahli manajemen. Karena kerja nya sangat rapi, banyak pelajaran yang saya dapat dari beliau. Sebagai contoh banyak sekali data-data tentang potensi bahan tambang di Papua tidak atur baik, sehingga tercecer dimana-mana baik di dinas pertambangan  ataupun di kampus. Kerena dengan kemampuan manajerial yang baik, ahirnya semua data tersebut dikelola dengan sistem manajemen pengelolaan data yang lebih baik. Dari database nya tidak jarang banyak orang yang mencari data tentang potensi tambang mereka akan bertanya kepada bapak hosea. Data-data yang dikelola oleh pak hosea sudah menciptakan beberapa proyek milyaran rupiah di tanah Papua. Kita banyak terlibat disana, karena kepandaian beliau mengelola data dan informasi bantuan untuk dijadikan sebuah proyek bernilai tinggi. Beliau sempat sampaikan bahwa kemampuan seorang geologis bisa diukur dengan bagaimana informasi batuan yang sederhana bisa dikemas menjadi sebuah proyek milyaran rupiah. Kemampuan ini, perlu kita belajar banyak dari beliau. 

Selain itu, saya juga banyak belajar tentang bagaimana mengelola tangung jawab dari bapak. Seperti dalam pengelolaan keuangan yang diberikan dalam proyek. Bapak mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya memperlakukan uang tersebut. Kita harus mencatat dengan baik semua pengeluaran dengan bukti dan nota yang jelas karena uang tersebut milik orang yang memberikan kepercayaan kepada kita sehingga kita tetap dipercaya. Menurut saya ini pelajaran hidup yang sangat baik, karena kejujuran lah yang bisa menuntun kita untuk melakukan banyak hal. Banyak orang pintar tetapi kalau mereka tidak jujur maka sia-sialah pekerjaan mereka. Pesan yang disampaikan  bahwa" ade dalam eksplorasi kita sebagai anak papua harus kerja dengan jujur, terutama untuk semua uang yang diberikan kepada kita, kita harus lapor dengan baik kepada pihak yang memberikan kepercayaan kepada kita". Dalam kegiatan eksplorasi, uang yang kita kelola ini hanya uang kecil jadi kita kelola dengan baik. Jangan sampe hanya uang satu dua rupiah membatalkan semua kegiatan investasi yang besar ini.  Dalam kegiatan eksplorasi uang kita pakai diibaratkan seperti uang kecil yang dipakai untuk memancing uang besar". Uang besar atau daging sebenarnya dikegiatan pertambangan.Jadi jika proyek eksporasi yang berhasil sampai pada tahap tambang, maka manfaatnya sangat banyak disitu untuk orang banyak. Jadi kita harus kerja dengan jujur untuk tanah ini. Kalau kita sudah terlibat dari awal dengan kinerja yang baik, maka mempunyai kewenagan yang besar untuk bisa bisa atur bagaimana tambang yang baik untuk rakyat Papua. Kita Perjuangkan konsep besar tentang tambang yang baik di Papua yaitu bagaimana kepemilikan saham bagi masyarakat adat pemilik hak ulayat di Papua.

Dari beberapa pengalaman saya, bapak Hosea tidak hanya sekedar mengajar kita di kelas namun turud mendididk kita dan mendampigi kita dilapangan baik dari sisi geologis maupun tentang pandangan hidup yang beliau lakukan. Saya yakin kita banyak belajar dari tentang cara hidup yang bapak lakukan. Bapak selalu menjadi teladan bagi saya maupun kita semua karena apa yang disampaikan beliau, itu yang dikerjakan. Beliau adalah Guru Hidup bagi kami semua. Dia selalu berusaha memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada kita untuk terjun secara langsung ke lapangan dan belajar bertangung jawab terhadap kerja yang kita lakukan. Semua ini dilakukan, karena apa yang kita pelajari dalam kelas belum terlalu cukup bagi geologis Papua, kita butuh praktek/kerja-kerja nyata di lapangan untuk menyiapkan SDM yang handal untuk berbicara banyak tentang kekayaan yang kita miliki di Tanah Papua. Tanah yang katanya merupakan susu dan madu bagi Dunia, jika kita anak-anak Papua tidak tau dimana susu dan madu tersebut kita ahirnya hanya sebagai pendengar cerita dari orang-orang. Cerita tentang bagaimana tambang yang baik bagi anak dan cucu kita di
Tanah Papua menjadi tangung jawab kita anak-anak Papua. Kita mempunyai tugas yang sangat berat, karena setelah kita tau, kita mempunyai tangung jawab untuk memasak atau meramu masakan tersebut menjadi makanan yang layak dan berguna bagi semua pihak. Dalam kegiatan eksporasi yang pernah dikerjakan beliau, hampir selalu melibatkan semua  mahasiswa/i terutama mereka-mereka yang berasal dari lokasi proyek yang akan dikembangkan. Langkah ini diambil untuk mendidik kita, supaya kita tau apa yang kita miliki sehingga kedepan kita bisa berbiara dengan baik benar tentang kekayaan yang kita miliki. Untuk mahasiswa/i yang pernah dilibatkan dalam kegiatan eksplorasi bersama beliau semasa hidupnya.

Bapak Hosea karena nama besarnya, banyak pihak yang ingin bekerja sama dengan beliau. Beliau selalu menyembut baik, membangun kerja sama dengan mereka. Setelah kerja samanya berjalan, maka akan disiapkan tim dari mahasiswa untuk dilibatkan dalam kegiatan eksplorasi atau kegiatan survey dari pemerintah. Kita sebagai mahasiswa akan dikenalkan kepada pihak yang telah bekerja sama dengan beliau. Melalui kerja sama ini, kita banyak belajar tentang dunia tambang di Papua. Kita sebagai mahasiswa dipersiapkan untuk bekerja dilapangan bersama mintra beliau, sedangkan bapak mengontrol semua proyek yang sedang berjalan dilapangan. Model didikan yang digunakan beliau, memberikan kepercayaan kepada kita geologis Papua agar mendapatkan ruang untuk bisa berkembang menjadi para geologis yang mempunyai kualifikasi yang baik. Hasil dari model didikannya, saat ini banyak sekali anak didikannya dari mahaiswa geologi maupun pertambangan  yang jago-jago di lapangan saat ini sedang berkarya dimana-mana untuk memberikan sumbangan kontribusi positif bagi pembanguan di Tanah Papua. 

Satu model kepemimpinan yang saya pelajari dari bapak yang mungkin saat ini sangat susah kita ditemukan. Biasanya dalam suatu kegiatan dimana semua orang ingin mengkalim suatu pekerjaan jika berhasil sebagai keberhasilan mereka, tetapi sebaliknya jika pakerjaan tersebut gagal mereka tidak ingin menggakui kegagalan tersebut sebagi hasil kerja mereka, namun mereka melempar tangung jawab kegagalan tersebut  kepada orang lain atau lebih tepatnya suka menyalahkan orang lain sebagai yang melakukan kegagalan tersebut. Namun teladan yang diajarkan bapak Hosea sangat berbeda, dalam beberapa proyek yang kami kerjakan, ketika dalam pelaksanaan proyek tersebut hasilnya tidak sesuai atau  gagal karena tim tidak bisa ke lapangan karena kendala non teknis lainya, semua kegagalan tersebut hampir semuanya beliau yang bertangungjawab bukan kita. Tetapi sebaliknya kalau kegiatan tersebut berhasil nama-nama kita yang selalu di promisikan bahwa itu kerja mereka, mereka ini bisa, semua hasil baik tersebut kerja anak-anak saya, saya hanya mengarahkan mereka saja. Dalam kepemimpinan beliau selalu mengajarkan kami, mendelegasikan tugas kepada semua, memberikan kepercayaan penuh kepada semua yang terlibat dalam proyek tersebut. Dan yang terpenting bagi saya atau kita yang pernah terlibat bersama bapak bahwa bapak selalu percaya bahwa kita bisa melakukan hal-hal tersebut walaupun kita mahasiswa baru yang masih dalam tahap belajar.

Semua proses didikan yang engaku berikan kepada kami, demi untuk menyiapakan sumber daya manusia Papua yang handal di bidang geologi dan tambang agar kita bisa tau dengan benar semua kandungan potensi tambang dan mineral yang terdapat di tanah Papua. Penyiapan SDM ini agar supaya kita tidak di tipu tentang  apa yang kita punya di tanah ini. Potensi Tambang dan Mineral di tanah Papua, kalian yang punya barang tersebut. Sebagai geologis Papua, kita harus tau dengan baik dan benar daging tersebut, sehingga kelak kita terlibat menentukan kebijakan yang baik dan benar bagi rakyat Papua terutama pemilik hak ulayat sehingga kekayaan tersebut menjadi berkat untuk mereka.

"Kalian anak Papua harus belajar tentang daging (Potensi Tambang), jangan cuma dengar cerita dari orang luar saja, supaya kalian tau cara masak yang baik dan sajikan dengan kepada semua pihak terutama masyatakat asli Papua pemilik hak ulayat dengan adil". Hosea Asmuruf, sang pioner geologi Papua.

Jumat, 28 Juni 2019

Sang Ahli geologi Papua Telah Berpulang

Hosea Asmuruf, ST.
Sang Ahli geologi Papua Telah Berpulang dalam Medan Eksplorasi.
Turud Berduka Cita Yag Mendalam untuk Bapak Hosea Asmuruf yang telah berpulang ke rumah bapak di surga. Semua Jasa baik dan perjuangan mu tidak sia-sia bagi kami. Hari ini engkau pulang ke rumah bapak sebagai seorang geologis, yang meninggal dalam medan Eksplorasi Emas di Sengi Kabupaten Kerom.
Saya akan menulis sedikit cerita tentang bapak Hosea Asmuruf, salah satu tokoh yang dikenal dan dihormati masyarakat di Papua maupun dunia sebagai ahli geologi tambang. Namanya sangat terkenal dan dihormati di dalam dunia eksplorasi Tambang. Ketika menyebut namanya seakan-akan mempunyai daya magis tersendiri, karena tahu secara detail semua potensi tambang  tambang di Papua. Ada banyak cerita tentang nya, namun hanya sedikit cerita yang akan saya tuliskan disini untuk mengenang jasa baik dan cita-cita yang bapak perjuangkan khususnya tentang dunia Tambang di Papua.

Project Emas di Sengi Kabupaten Kerom
 Bapak Hosea adalah Salah satu anak Papua yang sangat hebat, didalam dunia eksplorasi mineral di Papua. Dia dikenal sebagai seorang Guru (Profesor), namanya selalu menjadi referensi bagi para investor tambang yang hendak ke Papua, mereka akan selalu ingin mendegarkan pendapatnya. Suatu pengakuan yang saya pernah dengar dalam suatu kesempatan bermasa dengan seorang ahli geologis dari Rusia "Mr.Ivan" dalam perjalanan mengecek bantubara di sungai Ainen- Aifat Timur- Maybrat. Di sungai tersebut ditemukan sampel batuan " flute" yang mengandung mineral, lalu bpk Hosea ambil sampel bantuan tersebut dan dia sampaikan kepada Geologis Rusia bahwa di sampel batuan ini, ada mengandung berapa gram emas. Namun Geologis Rusia Tersebut tidak percaya, ahirnya geologis Rusia tersebut bawa sampel batuan yang dijelaskan pak hosea untuk diperiksa di laboratorium. Tiga bulan kemudian ketika bertemu kembali untuk membahas kelanjutan proyek batabara di Aifat Timur, Geologis Rusia sampaikan kepada bapak Hosea bahwa "saya sudah kerja keliling dunia, namun saya belum pernah ketemu dengan seorang geologis yang gila macam kau". Pujian tersebut, karena hasil uji leb terhadap sampel batuan yang di bawa dari lapangan ternyata kandungan emas hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh pa Hosea di lapangan 3 bulan lalu.
Project Emas di Sengi Kabupaten Kerom
Beliau juga adalah seorang dosen/bapak/kakak yang banyak membetuk hidup saya maupun banyak anak-anak Papua lain yang pernah kuliah di Universitas Sains Dan Teknologi Jayapura (USTJ). Beliau pernah bekerja di Freeport Indonesia, namun dalam perjalanannya meninggalkan semua fasilitas lengkap di Freeport untuk bergabung dengan USTJ Jayapura demi menyiapkan SDM Papua yang siap bekerja di dalam dunia pertambangan dengan membuka jurusan Tambang, Geologi dan Geodesai. Karena ilmu ini langkah, dan mahal tidak banyak anak Papua yang akan mendapatkan kesempatan kuliah univesitas seperti di UGM,ITB maupun UNHAS yang mempunyai jurusan tersebut. Agar lebih banyak anak Papua yang bisa kuliah, maka jurusan-jurusan tersebut harus dibuka di Papua, sehingga banyak anak Papua mempunyai kesempatan luas untuk bisa kuliah dan bisa ikut bekerja diberbagai investasi tambang yang sedang bekerja Tanah Mereka. Demi cintanya untuk tanah Papua, maka beliau rela meninggalkan kenyamanan yang sudah di dapat di freepot untuk memulai babak baru dalam perjuangan dengan membuka jurusan geologi dan tambang di USTJ Jayapura yang tentunya harus menderita secara finansial. Namun itulah pejuang harus berkorban untuk banyak orang, tanpa pengorbanan mereka tidak ada hasil yang akan diperoleh. Hasil dari pengorbanan beliau, saat ini banyak anak Papua yang bekerja di Industri Tambang maupun Migas seperti BP ataupun Freeport. Tanpa pengorbanan ini, pasti banyak dari kita hanya sebagai penonton dalam industri tersebut karena tidak mempunyai pengetahuan dan kaulifikasi yang cukup untuk bisa bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
Project Emas di Sengi Kabupaten Kerom
Beliau Meninggalkan semua kenyamanan di Freeport demi mendidik anak-anak Papua untuk paham tentang kekayaan alam mereka. Cinta dan pengorbanannya untuk Tanah Papua tidak bisa di ragukan lagi, tidak banyak orang seperti mu. Untuk mengajar dan menyiapkan SDM Papua, engkau meninggalkan fasiltas terbaik dan gaji puluhan juta di Freeport hanya untuk mendidik anak-anak asli Papua. Tanpa Gaji yang memadai di USTJ, engkau rela untuk mendidik SDM Papua. Pernah bapak hosea sampaikan begini "Kalau bapak pikir bapak pu diri sendiri ngapain bapak harus keluar dari Freeport untu datang buka kampus dan ngajar kalian. Untuk hidup saja susah dengan gaji dari USTJ tidak cukup, bapak berkorban banyak disini dan keluarga besar orang Ayamaru dong semua marah tapi dong tidak paham yang bapak pikirkan. Biasanya setelah ngajar malam hari, bapak harus ngojek untuk beli susu untuk bapak pu anak yang tua. Bapak lakukan ini semua, karena bapak tau mau bicara perubahan atau model tambang yang baik bagi rakyat Papua kita harus punya jumlah SDM Papua yang Tidak cukup yang mengerti tentang tambang baik di birokrasi pemerintah maupun di dunia eksplorasi. Kalau SDM sudah ada dan siap, baru kita bisa bicara dan buat perubahan. Kalau cuma saya sendiri " Hosea" tidak bisa berbuat apa-apa, makanya saya harus keluar dari Freeport untuk siapkan kalian.Tidak boleh hanya saya, harus ada banyak hosea-hosea yang lain sehingga kita bisa punya kekuatan untuk bicara perubahan terutama berjuang tambang yang sesuai untuk rakyat Papua. Bapak pu cita-cita setalah 10 tahun didik kalian di kampus setelah itu,kita saat ini berjuang untuk kepemilikan Saham bagi Rakyat Papua di Industri Tambang".
Bermasa Bapak Hosea Asmuruf
Salah satu pesan yang pernah disampaikan kepada saya dan selalu tertanam di hati saya bahwa Paul ingat tambang di Papua ini bukan hanya di Freeport masih banyak potensi tambang yang lain. Freeport itu orang punya rumah, kita geologis Papua tidak ikut bangun rumah tersebut jadi kau tidak bisa menentukan apa-apa disitu. Kita harus bangun rumah kita sendiri "tambang tersendiri" yang kita terlibat dari awal sampai proses tambang. Sehingga kita punya nilai tawar untuk bisa perjuangkan konsep tambang yang sesuai dan berguna bagi rakyat Papua. Bukan seperti tambang yang saat ini sudah ada, rakyat Papua selalu jadi korban atas kekayaan alam yang mereka miliki.
Karena sebetulnya yang punya Kekayaan alam itu orang Asli Papua, sedangkan Investor punya modal jadi yang sebenarnya harus jadi tuan itu Investor sebagai pemilik modal dan Masyarakat Asli Papua sebagai pemilik bahan tambang. Bukan seperti saat ini, yang terjadi orang asli Papua jadi korban atas kekayaan alam yang Tuhan ciptakan bagi mereka. Kita harus rubah model ini tidak boleh terjadi lagi, dimana kekayaan yang Tuhan kasih utuk mereka "Orang Asli Papua" harus menjadi berkat bagi mereka, bukan menjadi kutukan bagi mereka. Ingat itu kerja dan tugas berat untuk kalian yang sekolah di bidang geologi.

Kondisi yang terjadi saat ini adalah Investor sebagai pemilik modal dan makelar tambang (penguhubung) serta pemerintah mereka yang mendapatkan manfaat sangat besar, sedangkan rakyat Papua sebagai pemilik sumber daya alam yang Tuhan ciptakan bagi mereka selama ini terpingirkan bahkan dibunuh karena kekayaan tersebut. Bapak pu keinginan besar suatu saat rakyat Papua bersyukur kepada Tuhan karena manfaat besar segala kekayaan yang tuhan kasih kepada mereka sangat bermanfaat buat mereka dan anak cucu mereka, bukan sebagai kutukan bagi mereka. Supaya nanti anak dan cucu kita, tidak kutuk kita karena kondisi mereka yang menderita akibat Tambang. Jadi kita harus buat model tambang yang baik untuk Papua, makanya bapak keluar dari Freeport, 10 tahun ngajar sambil kerja selalu pasang badan di perusahaan berusaha bawa kalian di untuk kerja di perusahaan walaupun kalian belum bisa tapi bapak paksakan kalau perusahaan tidak mau saya harus ribut dengan perusahaan supaya banyak SDM Papua yang terdidik di sini. Kita harus paksakan kalau tidak begitu tidak bisa dapat kesempatan dari perusahaan para makelar tambang kasih kesempatan kepada kalian. Tapi yah langkah yang bapak ambil terbukti banyak anak-anak yang bapak didik mereka jago-jago dilapangan dan mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak. Kalau kita bicara nilai, kita mungkin kurang karena mahasiswa dari luar punya fasilias yang lengkap, makanya kita harus unggul dalam pengguasaan lapangan. Semua ini bapak paksakan supaya kamu anak Papua tau tentang daging" Kekayaan alam Papua" bukan hanya tau dengar cerita dari orang sehingga kedepan bisa ikut berjuang sistem tambang yang baik untuk rakyat Papua seperti bagaimana. Itu Tugas kalian selanjutnya, bapak tidak menyesal keluar dari freeport karena apa yang bapak perjuangkan di kampus sekarang sudah banyak yang berhasil. Tugas kita selanjutnya memperjuangkan tambang yang baik untuk Papua.
Satu pesan dari beliau yang selalu saya ingat bahwa "kita anak Papua yang sekolah di bidang ini (Tambang& Geologi) yang mengerti tentang investasi tambang (keiginan investor) dan paham akan hak-hak masyarakat adat Papua (keinginan pemilik hak ulayat) jadi kalian harus menjadi jembatan yang baik untuk menghubungkan kedua kepentingan tersebut sehingga investasi tambang yang masuk tidak mengorbakan salah satu pihak terutama rakyat Papua. Investasi Tambang harus menjadi berkat bagi rakyat Papua bukan menjadi kutukan bagi rakyat Papua secara khusus pemilik hak ulayat. Supaya kasus yang sudah terjadi di Timika jangan terulang lagi di tambang-tambang lain Tanah Papua. Kita harus perjuangkan konsep yang benar tentang tambang di Papua, itu tugas kalian geologis Papua. Ingat Selama kerja jangan pernah bicara gaji tetapi ingat kepentingan rakyat Papua harus di depan sehingga idealisme kalian tidak dibeli.
Masyarakat Adat Aifat Timur Projek Batu Bara
 PT. Solway Indonesia
Salah Konsep Besar yang diperjuangkan Bapak Guru Hosea adalah "Kepemilikan Saham masyarakat adat pemilik Ulayat dalam investasi Tambang di Papua". Kepemilikan Saham Pemilik Hak Ulayat di Investasi Tambang, merupakan satu-satunya jalan untuk memperjuangkan eksistensi orang asli papua terhadap kekayaan alam yang di ciptakan Tuhan bagi mereka,tanpa ini kita tidak bisa berbicara banyak di tanah ini. Dengan Saham ini, Rakyat Papua terutama pemilik Hak Ulayat dapat berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan Investor Tambang maupun Pemerintah dalam menentukan berbagai kebijakan investasi yang menguntungkan semua pihak. Dengan jalan ini Orang Asli Papua bisa menjadi tuan di atas tanahnya.
Salah satu pesan yang akan selalu saja ingat "Paul ingat bahwa dalam kerja harus kerja jujur dan kau harus jadi ban kiri mobil bukan sekedar jadi cat mobil. Maksudnya karena kalau hanya jadi cat mobil apapuan kondisinya kau tidak diperlukan, kau harus jadi ban kiri mobil supaya tanpa kau pekerjaan itu tidak bisa bergerak. Belajar untuk jadi seperti ban kiri mobil supaya bisa buat perubahan di tanah Papua, bukan sebagai pelengkap tetapi sebagai penentu dan pendobrak perubahan bagi rakyat Papua"
Selamat Jalan Bapak, terima kasih untuk semua pelajaran hidup yang engkau berikan kepada saya dan juga untuk kami semua generasi penerus Papua. Engkau boleh pergi tetapi semangat mu tidak akan mati. Perjuangan tentang Konsep kepemilikan saham bagi orang asli Papua terurama pemilik hak ulayat akan kami teruskan.
Saya menulis ini dengan penuh air mata, semoga Tuhan menyambutmu di Yerusalem Baru. " Tao Yanes Rae Bobot Hosea Asmuruf "