Jumat, 28 Juni 2019

Sang Ahli geologi Papua Telah Berpulang

Hosea Asmuruf, ST.
Sang Ahli geologi Papua Telah Berpulang dalam Medan Eksplorasi.
Turud Berduka Cita Yag Mendalam untuk Bapak Hosea Asmuruf yang telah berpulang ke rumah bapak di surga. Semua Jasa baik dan perjuangan mu tidak sia-sia bagi kami. Hari ini engkau pulang ke rumah bapak sebagai seorang geologis, yang meninggal dalam medan Eksplorasi Emas di Sengi Kabupaten Kerom.
Saya akan menulis sedikit cerita tentang bapak Hosea Asmuruf, salah satu tokoh yang dikenal dan dihormati masyarakat di Papua maupun dunia sebagai ahli geologi tambang. Namanya sangat terkenal dan dihormati di dalam dunia eksplorasi Tambang. Ketika menyebut namanya seakan-akan mempunyai daya magis tersendiri, karena tahu secara detail semua potensi tambang  tambang di Papua. Ada banyak cerita tentang nya, namun hanya sedikit cerita yang akan saya tuliskan disini untuk mengenang jasa baik dan cita-cita yang bapak perjuangkan khususnya tentang dunia Tambang di Papua.

Project Emas di Sengi Kabupaten Kerom
 Bapak Hosea adalah Salah satu anak Papua yang sangat hebat, didalam dunia eksplorasi mineral di Papua. Dia dikenal sebagai seorang Guru (Profesor), namanya selalu menjadi referensi bagi para investor tambang yang hendak ke Papua, mereka akan selalu ingin mendegarkan pendapatnya. Suatu pengakuan yang saya pernah dengar dalam suatu kesempatan bermasa dengan seorang ahli geologis dari Rusia "Mr.Ivan" dalam perjalanan mengecek bantubara di sungai Ainen- Aifat Timur- Maybrat. Di sungai tersebut ditemukan sampel batuan " flute" yang mengandung mineral, lalu bpk Hosea ambil sampel bantuan tersebut dan dia sampaikan kepada Geologis Rusia bahwa di sampel batuan ini, ada mengandung berapa gram emas. Namun Geologis Rusia Tersebut tidak percaya, ahirnya geologis Rusia tersebut bawa sampel batuan yang dijelaskan pak hosea untuk diperiksa di laboratorium. Tiga bulan kemudian ketika bertemu kembali untuk membahas kelanjutan proyek batabara di Aifat Timur, Geologis Rusia sampaikan kepada bapak Hosea bahwa "saya sudah kerja keliling dunia, namun saya belum pernah ketemu dengan seorang geologis yang gila macam kau". Pujian tersebut, karena hasil uji leb terhadap sampel batuan yang di bawa dari lapangan ternyata kandungan emas hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh pa Hosea di lapangan 3 bulan lalu.
Project Emas di Sengi Kabupaten Kerom
Beliau juga adalah seorang dosen/bapak/kakak yang banyak membetuk hidup saya maupun banyak anak-anak Papua lain yang pernah kuliah di Universitas Sains Dan Teknologi Jayapura (USTJ). Beliau pernah bekerja di Freeport Indonesia, namun dalam perjalanannya meninggalkan semua fasilitas lengkap di Freeport untuk bergabung dengan USTJ Jayapura demi menyiapkan SDM Papua yang siap bekerja di dalam dunia pertambangan dengan membuka jurusan Tambang, Geologi dan Geodesai. Karena ilmu ini langkah, dan mahal tidak banyak anak Papua yang akan mendapatkan kesempatan kuliah univesitas seperti di UGM,ITB maupun UNHAS yang mempunyai jurusan tersebut. Agar lebih banyak anak Papua yang bisa kuliah, maka jurusan-jurusan tersebut harus dibuka di Papua, sehingga banyak anak Papua mempunyai kesempatan luas untuk bisa kuliah dan bisa ikut bekerja diberbagai investasi tambang yang sedang bekerja Tanah Mereka. Demi cintanya untuk tanah Papua, maka beliau rela meninggalkan kenyamanan yang sudah di dapat di freepot untuk memulai babak baru dalam perjuangan dengan membuka jurusan geologi dan tambang di USTJ Jayapura yang tentunya harus menderita secara finansial. Namun itulah pejuang harus berkorban untuk banyak orang, tanpa pengorbanan mereka tidak ada hasil yang akan diperoleh. Hasil dari pengorbanan beliau, saat ini banyak anak Papua yang bekerja di Industri Tambang maupun Migas seperti BP ataupun Freeport. Tanpa pengorbanan ini, pasti banyak dari kita hanya sebagai penonton dalam industri tersebut karena tidak mempunyai pengetahuan dan kaulifikasi yang cukup untuk bisa bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
Project Emas di Sengi Kabupaten Kerom
Beliau Meninggalkan semua kenyamanan di Freeport demi mendidik anak-anak Papua untuk paham tentang kekayaan alam mereka. Cinta dan pengorbanannya untuk Tanah Papua tidak bisa di ragukan lagi, tidak banyak orang seperti mu. Untuk mengajar dan menyiapkan SDM Papua, engkau meninggalkan fasiltas terbaik dan gaji puluhan juta di Freeport hanya untuk mendidik anak-anak asli Papua. Tanpa Gaji yang memadai di USTJ, engkau rela untuk mendidik SDM Papua. Pernah bapak hosea sampaikan begini "Kalau bapak pikir bapak pu diri sendiri ngapain bapak harus keluar dari Freeport untu datang buka kampus dan ngajar kalian. Untuk hidup saja susah dengan gaji dari USTJ tidak cukup, bapak berkorban banyak disini dan keluarga besar orang Ayamaru dong semua marah tapi dong tidak paham yang bapak pikirkan. Biasanya setelah ngajar malam hari, bapak harus ngojek untuk beli susu untuk bapak pu anak yang tua. Bapak lakukan ini semua, karena bapak tau mau bicara perubahan atau model tambang yang baik bagi rakyat Papua kita harus punya jumlah SDM Papua yang Tidak cukup yang mengerti tentang tambang baik di birokrasi pemerintah maupun di dunia eksplorasi. Kalau SDM sudah ada dan siap, baru kita bisa bicara dan buat perubahan. Kalau cuma saya sendiri " Hosea" tidak bisa berbuat apa-apa, makanya saya harus keluar dari Freeport untuk siapkan kalian.Tidak boleh hanya saya, harus ada banyak hosea-hosea yang lain sehingga kita bisa punya kekuatan untuk bicara perubahan terutama berjuang tambang yang sesuai untuk rakyat Papua. Bapak pu cita-cita setalah 10 tahun didik kalian di kampus setelah itu,kita saat ini berjuang untuk kepemilikan Saham bagi Rakyat Papua di Industri Tambang".
Bermasa Bapak Hosea Asmuruf
Salah satu pesan yang pernah disampaikan kepada saya dan selalu tertanam di hati saya bahwa Paul ingat tambang di Papua ini bukan hanya di Freeport masih banyak potensi tambang yang lain. Freeport itu orang punya rumah, kita geologis Papua tidak ikut bangun rumah tersebut jadi kau tidak bisa menentukan apa-apa disitu. Kita harus bangun rumah kita sendiri "tambang tersendiri" yang kita terlibat dari awal sampai proses tambang. Sehingga kita punya nilai tawar untuk bisa perjuangkan konsep tambang yang sesuai dan berguna bagi rakyat Papua. Bukan seperti tambang yang saat ini sudah ada, rakyat Papua selalu jadi korban atas kekayaan alam yang mereka miliki.
Karena sebetulnya yang punya Kekayaan alam itu orang Asli Papua, sedangkan Investor punya modal jadi yang sebenarnya harus jadi tuan itu Investor sebagai pemilik modal dan Masyarakat Asli Papua sebagai pemilik bahan tambang. Bukan seperti saat ini, yang terjadi orang asli Papua jadi korban atas kekayaan alam yang Tuhan ciptakan bagi mereka. Kita harus rubah model ini tidak boleh terjadi lagi, dimana kekayaan yang Tuhan kasih utuk mereka "Orang Asli Papua" harus menjadi berkat bagi mereka, bukan menjadi kutukan bagi mereka. Ingat itu kerja dan tugas berat untuk kalian yang sekolah di bidang geologi.

Kondisi yang terjadi saat ini adalah Investor sebagai pemilik modal dan makelar tambang (penguhubung) serta pemerintah mereka yang mendapatkan manfaat sangat besar, sedangkan rakyat Papua sebagai pemilik sumber daya alam yang Tuhan ciptakan bagi mereka selama ini terpingirkan bahkan dibunuh karena kekayaan tersebut. Bapak pu keinginan besar suatu saat rakyat Papua bersyukur kepada Tuhan karena manfaat besar segala kekayaan yang tuhan kasih kepada mereka sangat bermanfaat buat mereka dan anak cucu mereka, bukan sebagai kutukan bagi mereka. Supaya nanti anak dan cucu kita, tidak kutuk kita karena kondisi mereka yang menderita akibat Tambang. Jadi kita harus buat model tambang yang baik untuk Papua, makanya bapak keluar dari Freeport, 10 tahun ngajar sambil kerja selalu pasang badan di perusahaan berusaha bawa kalian di untuk kerja di perusahaan walaupun kalian belum bisa tapi bapak paksakan kalau perusahaan tidak mau saya harus ribut dengan perusahaan supaya banyak SDM Papua yang terdidik di sini. Kita harus paksakan kalau tidak begitu tidak bisa dapat kesempatan dari perusahaan para makelar tambang kasih kesempatan kepada kalian. Tapi yah langkah yang bapak ambil terbukti banyak anak-anak yang bapak didik mereka jago-jago dilapangan dan mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak. Kalau kita bicara nilai, kita mungkin kurang karena mahasiswa dari luar punya fasilias yang lengkap, makanya kita harus unggul dalam pengguasaan lapangan. Semua ini bapak paksakan supaya kamu anak Papua tau tentang daging" Kekayaan alam Papua" bukan hanya tau dengar cerita dari orang sehingga kedepan bisa ikut berjuang sistem tambang yang baik untuk rakyat Papua seperti bagaimana. Itu Tugas kalian selanjutnya, bapak tidak menyesal keluar dari freeport karena apa yang bapak perjuangkan di kampus sekarang sudah banyak yang berhasil. Tugas kita selanjutnya memperjuangkan tambang yang baik untuk Papua.
Satu pesan dari beliau yang selalu saya ingat bahwa "kita anak Papua yang sekolah di bidang ini (Tambang& Geologi) yang mengerti tentang investasi tambang (keiginan investor) dan paham akan hak-hak masyarakat adat Papua (keinginan pemilik hak ulayat) jadi kalian harus menjadi jembatan yang baik untuk menghubungkan kedua kepentingan tersebut sehingga investasi tambang yang masuk tidak mengorbakan salah satu pihak terutama rakyat Papua. Investasi Tambang harus menjadi berkat bagi rakyat Papua bukan menjadi kutukan bagi rakyat Papua secara khusus pemilik hak ulayat. Supaya kasus yang sudah terjadi di Timika jangan terulang lagi di tambang-tambang lain Tanah Papua. Kita harus perjuangkan konsep yang benar tentang tambang di Papua, itu tugas kalian geologis Papua. Ingat Selama kerja jangan pernah bicara gaji tetapi ingat kepentingan rakyat Papua harus di depan sehingga idealisme kalian tidak dibeli.
Masyarakat Adat Aifat Timur Projek Batu Bara
 PT. Solway Indonesia
Salah Konsep Besar yang diperjuangkan Bapak Guru Hosea adalah "Kepemilikan Saham masyarakat adat pemilik Ulayat dalam investasi Tambang di Papua". Kepemilikan Saham Pemilik Hak Ulayat di Investasi Tambang, merupakan satu-satunya jalan untuk memperjuangkan eksistensi orang asli papua terhadap kekayaan alam yang di ciptakan Tuhan bagi mereka,tanpa ini kita tidak bisa berbicara banyak di tanah ini. Dengan Saham ini, Rakyat Papua terutama pemilik Hak Ulayat dapat berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan Investor Tambang maupun Pemerintah dalam menentukan berbagai kebijakan investasi yang menguntungkan semua pihak. Dengan jalan ini Orang Asli Papua bisa menjadi tuan di atas tanahnya.
Salah satu pesan yang akan selalu saja ingat "Paul ingat bahwa dalam kerja harus kerja jujur dan kau harus jadi ban kiri mobil bukan sekedar jadi cat mobil. Maksudnya karena kalau hanya jadi cat mobil apapuan kondisinya kau tidak diperlukan, kau harus jadi ban kiri mobil supaya tanpa kau pekerjaan itu tidak bisa bergerak. Belajar untuk jadi seperti ban kiri mobil supaya bisa buat perubahan di tanah Papua, bukan sebagai pelengkap tetapi sebagai penentu dan pendobrak perubahan bagi rakyat Papua"
Selamat Jalan Bapak, terima kasih untuk semua pelajaran hidup yang engkau berikan kepada saya dan juga untuk kami semua generasi penerus Papua. Engkau boleh pergi tetapi semangat mu tidak akan mati. Perjuangan tentang Konsep kepemilikan saham bagi orang asli Papua terurama pemilik hak ulayat akan kami teruskan.
Saya menulis ini dengan penuh air mata, semoga Tuhan menyambutmu di Yerusalem Baru. " Tao Yanes Rae Bobot Hosea Asmuruf "

15 komentar:

  1. Kenangan yg terinspirasi bagi kalangan geolog masa datang di tanah papua.

    BalasHapus
  2. Selamat jalan kaka Hosea Asmuruf.... banyak hal telah kaka kerjakan dan banyak hal sudah bersama-sama kita diskusikan bersama-sama teman2 pengusaha asli Papua di ruang rapat kantor Bank Mega Jayapura beberapa tahun lalu dan beberapa hasil pemikiran bersama sudah keliatan hasilnya dan itu tidak dapat dipungkiri.... semoga apa yang telah Kaka Hosea kerjakan akan menjadi inspirasi dan terus berlanjut kepada generasi2 pemuda Papua lainya utk menapak kemandirian usaha yang hakiki untuk masa depan yang membawa kesejahteraan dan kemakmuran.


    Selamat jalan Kaka Hosea, Tuhan akan memberikan tempat terbaik disisi-Nya


    Westry Noviar
    Mantan Pinca Bank Mega Jayapura

    BalasHapus
  3. Selamat jalan sahabat terbaikku, inspirasiku, sahabat tempat aku bebas bercerita tentang perjalanan hidup. Tenanglah bersama Bapa di surga, amin

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Tuhan baik, kaka yg selalu menjafi inspirasi dan menjadi panutan bagi kami yg mengambil jurusan geology walau saat ini saya tidak bekerja dalam bidang geology atau tambang tapi dalam berbagai keaempatan bertemu saya selalu update pengetahuan saya ttg geology papua kepada beliau..selamat jalan kaka besar Tuhan menyambut dan menjagamu disana..amin

    BalasHapus
  6. Sampai jumpa di Bumi Baru, Legend..

    BalasHapus
  7. Turut berduka, Semoga tumbuh lagi Hosea-hosea lainnya dari Papua

    BalasHapus
  8. Semoga visi Kk Hosea ttg kepemilikan dan pengelolaan SDA Papua dan Papua Barat bisa terwujud. Dia kami utk keluarga dan para sahabat. Antek 88.

    BalasHapus
  9. Selaamat jalan saudaraku,,RIP

    BalasHapus
  10. P Hosea itu teman seperjuangan dipedalaman Papua, beliau orang baik,pahlawan untuk anak geologist Papua. Selamat jalan kawan.

    BalasHapus
  11. Perjuangan dan Pengabdian Pa Hosea,selalu dikenang sepanjang masa.

    BalasHapus
  12. Selamat jalan senior yang patut diteladani....

    BalasHapus
  13. Amin..terimakasih berbagi cerita ini Bro Paul..HOSEA lain hrs bangkit lagi skrg

    BalasHapus
  14. Borgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
    Get directions, reviews and 전라북도 출장마사지 information for Borgata Hotel Casino & Spa in 화성 출장마사지 Atlantic City, NJ. 전라북도 출장마사지 This hotel 상주 출장마사지 is not applicable in the following 청주 출장마사지 areas

    BalasHapus